Rabu, 29 Oktober 2014

Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia ( PORMIKI )

SEJARAH PORMIKI

Saat Pembentukan

            Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia yang disingkat PORMIKI dibentuk pada tanggal 18 Februari 1989. Saat pembentukannya yang dilaksanakan di Yayasan Amanah, Jl. Taman Kebun Sirih, Jakarta, dihadiri oleh 31 rekan-rekan dan berbagai profesi yang tidak saja berasal dari organisasi profesi tetapi juga dari instansi kesehatan pemerintah dan swasta. Dari daftar penandatanganan “Naskah Proklamasi” tampak Ketua PB IDI saat itu dr. H. Azrul Azwar, MPH berkenan hadir dan bahkan bersama-sama dengan Ketua Persatuan Sarjana Administrasi (PERSADI) Jakarta Raya saat itu drs. H. Razak Manan saling bahu membahu memberi semarak jalannya pembentukan PORMIKI (lihat lampiran penandatanganan naskah). Setelah melalui pemilihan suara akhirnya dipilih seorang Ketua Umum yang kemudian membentuk kelompok Pengurus Harian. Setelah pemilihan, Ketua Umum terpilih yaitu Sdri. Gemala Hatta dengan mendapat bantuan penuh dari Ketua Umum PB IDI menyusun Anggaran Dasar dan Rumah Tangga.
              Selanjutnya pada tanggal 25 Februari 1989 bertepatan seminggu setelah pembentukan PORMIKI. Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis RS DKI Jaya yang disingkat PPSPM mengadakan acara Konsultasi Sehari yang merupakan acara berkala PPSMP. Topik kali itu mengenai komputerisasi data medis dengan mengambil tempat di PT USI/IBM, Gedung Landmark, Jl. Sudirman, Jakarta. Dalam kesempatan itu PORMIKI yang baru terbentuk sekaligus mengadakan press release pembentukan organisasi profesi yang baru. Hari itu Wakil Ketua PB IDI saat itu yaitu dr. Kartono Mohamad berkenan hadir dan sekaligus juga memberikan kata sambutan yang menumbuhkan semangat. Pertemuan di landmark mencatat 16 penandatangan Naskah Proklamasi sehingga jumlah penandatanganan untuk kedua kesempatan itu (18 dan 26 Februari 1989) berjumlah 47 orang. Historisnya, pada tanggal 17 Desember 1981 Kepala Dinas Kesehatan DKI Jaya mengeluarkan suatu SK pembentukan Panitia Kerja PPSPM dengan No. 431/DKK.075.8/1981 dengan masa yang tidak terbatas: Ketua Panker ini adalah Sdr. Gemala Hatta dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, sedangkan anggota-anggotanya berasal dari 10 RS yang berada di lingkungan DKI Jaya serta beberapa pejabat Dinas Kesehatan DKI, Jaya. Adapun hasil kegiatan PPSPM yaitu mengadakan 2 kali latihan rekam medis dasar dan 1 kali lanjutan selama masing-masing dua setengah bulan. Selain itu PPSPM juga membuat Bulletin Medical Record yang disebut BMR dan kemudian Majalah Informasi Kesehatan (MIK). Sarana KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) ini diterbitkan setiap 3 bulan sekali dan berhasil keluar dengan 28 kali terbitan atau selama 9 tahun berjalan. Sirkulasi 1000 eksemplar setiap terbit menjangkau 27 propinsi serta memperoleh nomor penerbitan International Serial Standar Number (ISSN) dari Paris melalui Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional RI. Di samping itu majalah sederhana ini (sekitar a 50 halaman) juga memperoleh nomor penerbitan dari Departemen Penerangnan RI dengan SK Men.Pen. RI No. 1032/SK/DITJEN PPG/STT/1985 tanggal 31 Desember 1985.

                Bantuan keuangan dari Dinas Kesehatan DKI Jaya untuk kegiatan PPSPM yang minim membuat PPSPM kemudian melaksanakan Konsultasi Sehari Berkala, suatu kegiatan yang selain mencari dana tambahan juga berfungsi sebagai sarana KIE. Adalah menggembirakan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh PPSPM baik berupa penataran 21/2 bulan maupun Konsultasi Sehari senantiasa diminati oleh banyak peserta dari berbagai propinsi. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan pendidikan rekam medis amatlah dirasakan rumah sakit.
       Dalam diskusi-diskusi pertemuan rutin sebulan sekali para anggota PPSPM menyatakan kekhawatirannya akan “nasib” panitia kerja ini. Sementara krisis minyak di tahun 1985 boleh dikata bahwa hingga tahun 1989 PPSPM antara ada dan tiada, artinya, meskipun para anggota akhirnya tidak memperoleh honorarium apapun, namun selama waktu itu PPSPM belum dinyatakan bubar oleh DK DKI Jaya. Keadaan ini tetap tidak menurunkan kegiatan PPSPM. Konsultasi Berkala sebagai sumber dana Majalah Informasi Kesehatan tetaplah diadakan meskipun para anggota telah terbiasa untuk bekerja tanpa imbalan/ Itulah sebabnya maka MIK tetap bisa bertahan selama 28 terbitan. Puncak dari kebimbangan dan kekuatiran akan “nasib” PPSPM kiranya ditangkap oleh PERSADI Jaya. Sebetulnya sudah lama para anggota PPSPM saling memberikan dorongan untuk membuat suatu organisasi rekam medis namun keberanian itu timbul tenggelam. Lebih daripada itu PPSPM, bahkan sudah ingin melepaskan diri dari DK DKI dan karenanya rancangan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga yang dikarang oleh PPSPM sudah diteruskan kepada Bapak Kanwil. Sayangnya rancangan itu berjalan-jalan di kantor Kanwil selama labih dari setahun alias sedang dalam tahapan evaluasi sehingga akhirnya semangat untuk mendirikan organisasi menjadi terkatung-katung. Oleh karena itu barulah ketika didorong oleh PERSADI Jaya yang melihat bahwa rekam medis adalah bagian administrasi, maka akhirnya anggota PPSPM secara bulat menyetujui pendirian organisasi rekam medis. Akhirnya Ketua PPSPM dan PERSADI Jaya menghadap Ka Kanwil sambil menanyakan kembali akan nasib AD/ART PPSPM tersebut. Kejadian bulan Februari 1989 itu amat disetujui Kanwil, bahkan beliau mengutus beberapa pejabatnya untuk datang dalam acara diskusi pengadaan organisasi rekam medis yang akan didirikan. Akhirnya PPSPM “terpaksa’ berani setelah selama bertahun-tahun “keberanian” untuk bangkit dirasakan tertidur. Selanjutnya PPSPM mengundang berbagai rekan pemerintah (antara lain, Dep.Kes, BKKBN, di samping RS ABRI, swasta, pemerintah, BUMN serta organisasi profesi seperti IDI, PERSADI Jaya) pada tanggal 18 Februari 1989. Walhasil, rekan yang datang di luar dugaan banyaknya, bahkan dari Arun – Aceh, Bogor, Cilegon dan lainnya.
                Uniknya rencana semula undangan yaitu untuk menjajagi kemungkinan pengadaan suatu organisasi justru dianggap tidak perlu karena forum cenderung langsung mengadakan pendirian organisasi rekam medis. Kesepakatan ke-31 orang dari berbagai profesi, instansi dan propinsi dinyatakan sah. Pada hari ini organisasi rekam medis belum mempunyai nama pasti. Oleh karena itu kemudian rekan-rekan dari organisasi rekam medis berkonsultasi dengan Bapak Ketua Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (PPPB) dan Depdikbud. Berdasarkan usulan dari Bapak Prof. Anton Moelyono selaku Ketua PPPB akhirnya ditetapkan nama organisasi ini Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia yang kemudian disingkat oleh para anggota menjadi PORMIKI.
                Dengan telah berdirinya PORMIKI maka Ka. PPSPM kemudian menulis surat kepada Ka. Kanwil DK DKI Jaya tentang telah berdirinya PORMIKI. Kemudian Kanwil menganggap bahwa PORMIKI sudah cukup sebagai mitra atau partner pemerintah yang dapat sewaktu-waktu diajak diskusi dalam memecahkan berbagai masalah tentang rekam medis. Dengan terbentuknya PORMIKI Jaya yang anggotanya juga banyak berasal dari DK DKI Jaya maka kiranya memang PPSPM tidak ada masalah bilamana harus diakhiri. Akhirnya pada tanggal 5 April 1989, Panitia Kerja PPSPM diberikan surat penghentian kerja perihal Pembentukan PORMIKI Nomor: 0994/- 1.84.4 yang ditandatangani oleh Ka. Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Ada suatu perasaan sedih bercampur haru dan sekaligus bangga. Selamat tinggal PPSPM dan terima kasih yang dalam atas segala usahamu. Semoga PORMIKI yang engkau prakarsai dapat berjaya selamanya, sebagaimana harapanmu pula!

Penyelenggaraan Kongres PORMIKI
Kongres I : Tahun 1992 di Jakarta
Kongres II : Tahun 1995 di Daerah Istimewa Yogyakarta
Kongres III : Tahun 1999 di Surabaya
Kongres IV : Tahun 2003 di Denpasar, Bali
Kongres V : Tahun 2006 di Semarang, Jawa Tengah
Kongres VI: Tahun 2009 di Bandung, Jawa Barat
Ketua Umum DPP PORMIKI 
Periode 1989-1992 : Dra. Gemala Hatta, MRA.
Periode 1992-1995 : Dra. Gemala Hatta, MRA.
Periode 1995-1999 : Dra. Gemala Hatta, MRA, MKes.
Periode 1999-2003 : Siswati, AMd.PerKes.
Periode 2003-2006 : Siswati, AMd.PerKes, SKM.
Periode 2006-2009 : Lily Widjaya, Amd.PerKes, SKM, MM.
Periode 2009-2012 : Elise Garmelia, Amd.PerKes, SKM

Situs asli bisa dilihat disini

Angkat Janji Angkatan 2013






Angkat janji dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2014, bertempat di UNTAG PRIMA HOTEL, jalan perjuangan Cirebon. acara ini dihadiri  oleh Mahasiswa tikgkat 1 PIKes, Orangtua Mahasiswa, Dosen, serta turut mengundang kepala dinas kesehatan kota cirebon, serta Perwakilan dari Rumah Sakit yang akan menjadi tempat praktik klinik mahasiswa.

Pengucapan Sumpah Mahasiswa
Foto Bersama Direktur, Ketua Jurusan, Ketua prodi beserta dosen-dosen




Rabu, 16 Juli 2014

Hima PIKes Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Wilayah Cirebon

 Himpunan mahasiswa PIKes Terbentuk tanggal 17 Mei 2014




Arti Logo     :

  1.  Bintang menunjukkan Ketuhanan Yang Maha Esa
  2.  Bola dunia menggambarkan  peran Perekam Medis yang dibutuhkan, dan mendunia
  3.  Batik menggambarkan ciri khas Cirebon
  4.  Buku menggambarkan tugas Perekam medis yang berhubungan dengan data, kertas dan informasi
  5.  Tongkat yang dililit ular merupakan lambang kesehatan dunia
  6.  Padi dan Kapas menggambarkan kesejahteraan bagi mahasiswa PIKes
  7. Bentuk lingkaran menggambarkan rasa persaudaraan antar mahasiswa yang tidak bertepi

              

Minggu, 13 Juli 2014

Program Studi PIKes Cirebon

              Prodi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dibuka di Cirebon Pada tahun 2013. Prodi PIKes terdiri dari 4 Dosen tetap, yaitu Bapak Bambang Karmanto sebagai Ketua Prodi Pikes, Bapak Andi Suhenda di bagian akademik, ibu Lina Khasanah di bagian Keuangan, dan ibu Nita Budiyanti di bagian Kemahasiswaan.
              Pada  Bulan April-Juli 2014, Prodi PIKes membuka pendaftaran untuk 44 calon mahasiswa baru, yang akan menjadi angkatan pertama. Banyak calon mahasiswa baru yang tertarik dengan program studi ini. setelah mendaftar, ratusan mahasiswa baru mengikuti tes ujian masuk (Sipenmaru) Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. kemudian dari hasil tes sipenmaru,  akan tersaring 44 peserta  dari seluruh peserta.
setelah sipenmaru, mahasiswa diwajibkan mengikuti tes kesehatan dan Psikotest. jika gagal dari salah satu ujian tersebut, maka peserta otomatis tidak memenuhi syarat untuk masuk poltekkes, kemudian akan digantikan oleh peserta cadangan.
                Setelah melalui Seleksi yang cukup ketat, maka di dapat 44 mahasiswa  Program Studi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan yang unggul, yang siap berjuang sebagai calon tenaga kesehatan profesional.


                Semester pertama dimulai pada tanggal 2 september 2013, dengan SKS yang berjumlah 22.

Definisi Rekam Medis

Apa itu rekam medis?

         
           Menurut  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989, Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan pada pasien oleh sarana pelayanan kesehatan
.
           Sedangkan Menurut penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, rekam medis merupakan  berkas yang berisi catatan dan dokumen yang terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan yang telah dilakukan, pengobatan yang diberikan oleh dokter, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien.

Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

            Dalam rangka memenuhi Sumber Daya Manusia bidang kesehatan, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terus meningkatkan mutu, dengan membuka Jurusan yang dibutuhkan dilapangan,  dan berharap dapat mencetak sumber daya kesehatan yang unggul.
saat ini, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sudah memiliki 13 Program Studi, baik yang berada di Cirebon Maupun Tasikmalaya, yaitu:

  1. Prodi D3 Keperawatan Cirebon
  2. Prodi D3 Kebidanan Cirebon
  3. Prodi D3 Gizi Cirebon
  4. Prodi D3 PIKes Cirebon
  5. Prodi D3 PIKes Tasikmalaya
  6. Prodi D3 Gizi Tasikmalaya
  7. Prodi D4 Kebidanan Cirebon
  8. Prodi D3 Keperawatan Tasikmalaya
  9. Prodi D3 Kebidanan Tasikmalaya
  10. Prodi D4 Kebidanan Tasikmalaya
  11. Prodi D3 Keperawatan Gigi Tasikmalaya
  12. Prodi D4 Keperawatan Gigi Tasikmalaya
  13. Prodi D3 Farmasi Tasikmalaya
Website Resmi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dapat dilihat Disini :)